APA ITU INFORMATIKA
BERPIKIR KOMPUTASIONAL
Tujuan Pembelajaran
Pada setiap soal dalam bab Berpikir Komputasional ini, terdapat konsep-
konsep Informatika yang dibungkus dalam bentuk soal cerita yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari. Secara khusus, pada materi kelas VIII,
kalian akan belajar mengidentifikasi algoritma (langkah-langkah) untuk
menyelesaikan sebuah masalah, struktur data, representasi data (khususnya
bilangan desimal, biner, dan oktal) yang ada di dalamnya.
Pertanyaan Pemantik
Dapatkah kalian menyebutkan contoh-contoh implementasi konsep
pengenalan pola dan algoritma dalam kehidupan sehari-hari?
Tantangan berpikir pada bab Berpikir Komputasional mencakup berbagai
konsep Informatika. Tantangan itu disajikan dalam bentuk kasus-kasus karena
berdasarkan kasus, konsep-konsep tersebut tidak terbatas pada soal-soal yang
disajikan pada buku latihan saja. Maka, peta konsep yang diberikan pada
bab ini tidak dapat menggambarkan konsep Berpikir Komputasional secara
keseluruhan, tetapi terbatas pada materi yang dibahas pada kelas VIII.
Apersepsi
Menurut kalian, bagaimana cara kerja komputer sehingga komputer dapat
membantu manusia untuk menyelesaikan beberapa masalah dalam kehidupan
sehari-hari?
Kata Kunci
Berpikir komputasional, penyelesaian masalah, algoritma, representasi data,
struktur data, sistem bilangan.
A. Fungsi
Dalam pelajaran Matematika, kalian dapat menemukan contoh fungsi, misalnya
f(x) = 2x + 3. Fungsi f(x) tersebut akan mengubah nilai input x menjadi nilai
keluaran berdasarkan perhitungan 2x + 3. Contoh, jika nilai x adalah 3, maka
keluaran dari fungsi tersebut adalah 9 yang didapat dari 2 x 3 + 3.
Dalam kehidupan sehari-hari, kalian dapat melihat contoh penggunaan
fungsi pada penulisan teks lagu. Dengan format penulisan seperti pada Gambar
2.2, bait refrein yang terdiri atas beberapa kalimat tidak perlu diulang-ulang
penulisannya. Ketika terdapat kata “Refren” pada teks lagu, pembaca memahami
bahwa dia perlu mengulang sebagian tertentu dari teks lagu tersebut.
Gambar 2.2 - Struktur Teks Lagu
Contoh lainnya ialah ketika persiapan masuk kelas untuk peserta didik SD.
Misalnya, “persiapan masuk kelas” terdiri atas tiga kegiatan berikut ini: berbaris
di depan kelas, pemeriksaan kuku, masuk kelas sesuai urutan baris. Setiap pagi,
guru hanya perlu mengatakan “persiapan masuk kelas”, peserta didik sudah
memahami bahwa mereka perlu melakukan ketiga kegiatan tersebut.
Contoh lain misalnya, Bunda memberi kalian uang untuk membeli gula.
Kalian pergi ke warung membawa uang dan kalian kembali membawa gula
(dan uang kembalian, jika Bunda memberi uang melebihi harga gula). Karena
kalian sudah SMP dan sudah “teruji” pergi ke warung untuk membeli yang
gula diminta Bunda, Bunda tidak perlu merinci kepergian kalian ke warung.
Yang penting, kalian berangkat dengan membawa uang dan kembali dengan
membawa gula sesuai pesan Bunda, serta uang kembalian jika memang bersisa.
Contoh yang terakhir ini lebih dekat dengan konsep algoritma, dimana Bunda
memberi kalian instruksi untuk membeli gula, dan karena kalian memahami
instruksinya, kalian dapat melakukannya, yaitu “menukar” uang dengan gula.

Komentar
Posting Komentar